indranila - Kuping gajah, pehobi tanaman pasti sudah tidak asing dengan
tanaman satu ini. Tanaman dari keluarga Aroid (
Araceae) ini selalu disukai
karena perawatannya yang mudah. Bagi orang Indonesia, tanaman ini dikenali
dengan bentuk daunnya yang menyerupai hati, berwarna hijau gelap dengan corak
tulang daun yang terlihat jelas. Namun dalam ilmu taksonomi, semua yang
disebut kuping gajah itu terbagi dalam banyak spesies yang berbeda.
Tulisan ini akan fokus membahas spesies Anthurium yang paling populer di
Indonesia yaitu jenis Anthurium crystallinum.
Taksonomi
Kingdom: Divisi: Kelas: Sub-kelas: Ordo: Family: Genus: Species:
|
Plantae Spermatophyta Angiosperms Monokotil Alismatales Araceae Anthurium Anthurium crystallinum
Linden & Andre
|
Ekologi dan Daerah Asal Anthurium crystallinum
Merupakan tanaman epifit menahun. Anthurium crystallinum berasal dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan, terutama dari daerah Peru, Ekuador, Panama
dan Kolombia. Tanaman ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1876 oleh
seorang ahli botani asal Perancis bernama Eduard Andre.
Tanaman ini ditemukan di bawah kanopi hutan tropis, tumbuh di lingkungan
lembab dengan cahaya tersebar. Biasanya mereka tumbuh bergerombol dekat dengan
pohon besar yang mana kemudian banyak yang tumbuh memanjat untuk mendapat
lebih banyak sinar matahari. Saat ini, Anthurium crystallinum telah
tersebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi tanaman hias populer dan selalu
digemari karena kemudahan dalam perawatannya.
Baca juga: Sejarah Tanaman Hias
Morfologi Anthurium crystallinum
Daunnya besar lebar berbentuk hati dengan urat daun yang jelas, mirip seperti
telinga gajah, itulah sebabnya orang Indonesia menamainya kuping gajah.
Daunnya tersebar, dengan pangkal tangkai daun kadang-kadang berwarna merah
keunguan. Bangun daun keseluruhan berbentuk oval, yang melebar di dekat
pangkal kemudian menyempit ke arah puncak. Pangkal daun bertoreh berbentuk
jantung (cordatus). Tepi daun rata, ujung daun lancip. Permukaan atas daun
tidak kilap dengan tekstur seperti beludru, berwarna hijau gelap. Tulang daun
terlihat jelas dan kadang tampak menonjol. Warna daun di sekitar tulang daun
utama terlihat kontras, warnanya putih atau keperakan. Pola penulangan daun
dengan warna yang kontras ini tampak sangat eye-catching dan hal yang paling
menarik perhatian dari tanaman ini.
Seperti ciri khas suku Araceae, bunganya berbentuk tongkol berwarna hijau
dengan seludang berwarna kuning ke arah hijau. Bunganya tidak semenarik
daunnya. Tanaman ini mempunyai batang yang pendek yang sering tertutup oleh
daun-daun yang besar.
Cara Perawatan Anthurium crystallinum
Anthurium crystallinum membutuhkan kondisi yang mirip dengan habitat
aslinya untuk tumbuh dengan baik.
Berikut adalah beberapa tips perawatan:
Cahaya: Tanaman ini menyukai cahaya yang terang namun tersebar. Di habitat
asalnya tanaman ini tumbuh di bawah lindungan kanopi hutan hujan. Hindari
paparan langsung sinar matahari yang dapat menyebabkan daun menjadi kering dan
mati. Jadi idealnya, terkena banyak cahaya tapi tidak sampai seperti sedang
dijemur. Kalau kurang cahaya, atau terlalu teduh sebenarnya tanaman ini masih
bisa hidup. Hanya sayang, keindahan daun dengan pola tulang-tulangnya yang
jadi ciri keindahan dari tanaman ini jadi tidak terlihat.
-
Suhu: Suhu ideal berkisar antara 18-27 derajat Celcius, hindari suhu
yang terlalu dingin.
-
Kelembapan: Kelembaban tinggi sangat penting. Menyemprotkan air pada
daun atau menggunakan pelembab udara dapat membantu menjaga kelembaban. Tapi
jangan sampai terlalu basah juga untuk menghindari serangan jamur dan busuk
akar
-
Penyiraman: Tanah harus dijaga tetap lembab tetapi tidak terlalu
basah untuk menghindari tanaman mati karena busuk akar. Biarkan lapisan atas
tanah sedikit mengering sebelum disiram lagi.
-
Tanah: Gunakan campuran tanah yang baik untuk drainase, seperti
campuran tanah gambut dengan serat kelapa atau perlit.
-
Pemupukan: Beri pupuk sebulan sekali dengan dosis rendah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk yang diberikan dari jenis pupuk daun.
Untuk menjaga keindahan Anthurium crystallinum, perawatan tambahan yang
perlu diperhatikan meliputi pemangkasan daun yang mati atau rusak. Bersihkan
daun secara teratur untuk menghilangkan debu. Selain itu, perhatikan
tanda-tanda penyakit atau hama, seperti bercak-bercak coklat atau serangan
kutu daun, dan segera tangani dengan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Elemen-Elemen Penting Dalam Merawat Tanaman Hias
Perbanyakan Anthurium crystallinum
Anthurium crystallinum dapat diperbanyak dengan beberapa cara, yaitu:
-
Pemisahan Bibit: Lebih tepatnya disebut metode pembagian akar. Pisahkan
rumpun tanaman yang sudah besar (tanaman induk) dari bagian-bagian tunas
yang telah memiliki akar. Pastikan setiap bagian yang dipisahkan memiliki
akar yang sehat. Lalu tanam di media baru yang porous dan lembab.
-
Stek Batang: Pilih batang yang telah memiliki akar udara. Potong batang
tanaman yang sehat dengan minimal dua ruas daun. Biarkan potongan batang
mengering selama beberapa jam, kemudian tanam di pot dengan media tanam yang
porous dan lembab.
-
Penyemaian Biji: Biji Anthurium crystallinum dapat disemai di media
tanam yang lembab dan dijaga hangat. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan metode lainnya.
Manfaat Anthurium crystallinum
Anthurium crystallinum terutama digunakan sebagai tanaman hias karena
daunnya yang indah. Tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi interior
rumah, kantor, atau ruang publik lainnya.
Selain keindahan daunnya, Anthurium crystallinum juga memiliki beberapa
manfaat, yaitu:
-
Mempercantik Ruangan: Daunnya yang indah dan unik menjadi dekorasi alami
yang menarik bagi ruangan.
-
Menyerap Polutan: Tanaman ini dapat membantu membersihkan udara dari polutan
berbahaya seperti formaldehid dan xylene.
-
Meningkatkan Kelembaban Udara: Anthurium crystallinum membantu
meningkatkan kelembaban udara di sekitarnya, yang bermanfaat bagi kesehatan
pernapasan.
Namun demikian, perlu diingat bahwa seluruh bagian tanaman ini beracun bagi
manusia dan hewan peliharaan. Getah atau cairan tanamannya bisa mengiritasi
mata. Jika ada balita dan hewan peliharaan, pastikan mereka tidak mengakses
atau jangan sampai ada bagian tanaman ini yang termakan.
Komentar
Posting Komentar