Entri yang Diunggulkan

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Gambar
indranila - Selain suka tanaman, saya juga suka anime. Demon Slayer atau Kimetsu no Yaiba adalah salah satu anime yang populer yang masih saya ikuti. Di anime ini diceritakan ang tokoh antagonis, Muzan Kibutsuji yang berburu bunga langka, blue spider lily.  Sebagai seorang pecinta tanaman, antusiasme dan rasa ingin tahu selalu muncul saat melihat atau mendengar ada tanaman yang disebut dalam produk budaya populer apapun. Bunga red spider lily ini selain muncul di anime Demon Slayer juga sudah sering muncul di banyak anime lainnya. Bunga ini sering dimunculkan tatkala ada karakter yang akan mati. Tapi apakah bunga ini benar-benar identik dengan kematian? Di dunia nyata blue spider lily tidak benar-benar ada. Yang betul-betul ada adalah bunga red spider lily. Untuk mengetahui jawaban pastinya, mari kembali lagi ke dunia nyata. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang red spider lily! Ekologi dan Sebaran Red Spider Lily Red spider lily berasal d...

Kuping Gajah: Tanaman Hias Rumah Populer dari Masa ke Masa


indranila
- Kuping gajah, pehobi tanaman pasti sudah tidak asing dengan tanaman satu ini. Tanaman dari keluarga Aroid (Araceae) ini selalu disukai karena perawatannya yang mudah. Bagi orang Indonesia, tanaman ini dikenali dengan bentuk daunnya yang menyerupai hati, berwarna hijau gelap dengan corak tulang daun yang terlihat jelas. Namun dalam ilmu taksonomi, semua yang disebut kuping gajah itu terbagi dalam banyak spesies yang berbeda.

Tulisan ini akan fokus membahas spesies Anthurium yang paling populer di Indonesia yaitu jenis Anthurium crystallinum.

Taksonomi

Kingdom: 
Divisi:
Kelas:
Sub-kelas: 
Ordo: 
Family: 
Genus:
Species:

Plantae
Spermatophyta 
Angiosperms
Monokotil
Alismatales
Araceae
Anthurium
Anthurium crystallinum Linden & Andre

Ekologi dan Daerah Asal Anthurium crystallinum 

Merupakan tanaman epifit menahun. Anthurium crystallinum berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, terutama dari daerah Peru, Ekuador, Panama dan Kolombia. Tanaman ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1876 oleh seorang ahli botani asal Perancis bernama Eduard Andre.

Tanaman ini ditemukan di bawah kanopi hutan tropis, tumbuh di lingkungan lembab dengan cahaya tersebar. Biasanya mereka tumbuh bergerombol dekat dengan pohon besar yang mana kemudian banyak yang tumbuh memanjat untuk mendapat lebih banyak sinar matahari. Saat ini, Anthurium crystallinum telah tersebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi tanaman hias populer dan selalu digemari karena kemudahan dalam perawatannya.

Baca juga: Sejarah Tanaman Hias

Morfologi Anthurium crystallinum

Daunnya besar lebar berbentuk hati dengan urat daun yang jelas, mirip seperti telinga gajah, itulah sebabnya orang Indonesia menamainya kuping gajah. Daunnya tersebar, dengan pangkal tangkai daun kadang-kadang berwarna merah keunguan. Bangun daun keseluruhan berbentuk oval, yang melebar di dekat pangkal kemudian menyempit ke arah puncak. Pangkal daun bertoreh berbentuk jantung (cordatus). Tepi daun rata, ujung daun lancip. Permukaan atas daun tidak kilap dengan tekstur seperti beludru, berwarna hijau gelap. Tulang daun terlihat jelas dan kadang tampak menonjol. Warna daun di sekitar tulang daun utama terlihat kontras, warnanya putih atau keperakan. Pola penulangan daun dengan warna yang kontras ini tampak sangat eye-catching dan hal yang paling menarik perhatian dari tanaman ini.

Seperti ciri khas suku Araceae, bunganya berbentuk tongkol berwarna hijau dengan seludang berwarna kuning ke arah hijau. Bunganya tidak semenarik daunnya. Tanaman ini mempunyai batang yang pendek yang sering tertutup oleh daun-daun yang besar.

Cara Perawatan Anthurium crystallinum

Anthurium crystallinum membutuhkan kondisi yang mirip dengan habitat aslinya untuk tumbuh dengan baik.

Berikut adalah beberapa tips perawatan:

Cahaya: Tanaman ini menyukai cahaya yang terang namun tersebar. Di habitat asalnya tanaman ini tumbuh di bawah lindungan kanopi hutan hujan. Hindari paparan langsung sinar matahari yang dapat menyebabkan daun menjadi kering dan mati. Jadi idealnya, terkena banyak cahaya tapi tidak sampai seperti sedang dijemur. Kalau kurang cahaya, atau terlalu teduh sebenarnya tanaman ini masih bisa hidup. Hanya sayang, keindahan daun dengan pola tulang-tulangnya yang jadi ciri keindahan dari tanaman ini jadi tidak terlihat.

  • Suhu: Suhu ideal berkisar antara 18-27 derajat Celcius, hindari suhu yang terlalu dingin.
  • Kelembapan: Kelembaban tinggi sangat penting. Menyemprotkan air pada daun atau menggunakan pelembab udara dapat membantu menjaga kelembaban. Tapi jangan sampai terlalu basah juga untuk menghindari serangan jamur dan busuk akar
  • Penyiraman: Tanah harus dijaga tetap lembab tetapi tidak terlalu basah untuk menghindari tanaman mati karena busuk akar. Biarkan lapisan atas tanah sedikit mengering sebelum disiram lagi.
  • Tanah: Gunakan campuran tanah yang baik untuk drainase, seperti campuran tanah gambut dengan serat kelapa atau perlit.
  • Pemupukan: Beri pupuk sebulan sekali dengan dosis rendah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk yang diberikan dari jenis pupuk daun.

Untuk menjaga keindahan Anthurium crystallinum, perawatan tambahan yang perlu diperhatikan meliputi pemangkasan daun yang mati atau rusak. Bersihkan daun secara teratur untuk menghilangkan debu. Selain itu, perhatikan tanda-tanda penyakit atau hama, seperti bercak-bercak coklat atau serangan kutu daun, dan segera tangani dengan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Elemen-Elemen Penting Dalam Merawat Tanaman Hias

Perbanyakan Anthurium crystallinum

Anthurium crystallinum dapat diperbanyak dengan beberapa cara, yaitu:

  • Pemisahan Bibit: Lebih tepatnya disebut metode pembagian akar. Pisahkan rumpun tanaman yang sudah besar (tanaman induk) dari bagian-bagian tunas yang telah memiliki akar. Pastikan setiap bagian yang dipisahkan memiliki akar yang sehat. Lalu tanam di media baru yang porous dan lembab.
  • Stek Batang: Pilih batang yang telah memiliki akar udara. Potong batang tanaman yang sehat dengan minimal dua ruas daun. Biarkan potongan batang mengering selama beberapa jam, kemudian tanam di pot dengan media tanam yang porous dan lembab.
  • Penyemaian Biji: Biji Anthurium crystallinum dapat disemai di media tanam yang lembab dan dijaga hangat. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode lainnya.

Manfaat Anthurium crystallinum

Anthurium crystallinum terutama digunakan sebagai tanaman hias karena daunnya yang indah. Tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi interior rumah, kantor, atau ruang publik lainnya.

Selain keindahan daunnya, Anthurium crystallinum juga memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Mempercantik Ruangan: Daunnya yang indah dan unik menjadi dekorasi alami yang menarik bagi ruangan.
  • Menyerap Polutan: Tanaman ini dapat membantu membersihkan udara dari polutan berbahaya seperti formaldehid dan xylene.
  • Meningkatkan Kelembaban Udara: Anthurium crystallinum membantu meningkatkan kelembaban udara di sekitarnya, yang bermanfaat bagi kesehatan pernapasan.

Namun demikian, perlu diingat bahwa seluruh bagian tanaman ini beracun bagi manusia dan hewan peliharaan. Getah atau cairan tanamannya bisa mengiritasi mata. Jika ada balita dan hewan peliharaan, pastikan mereka tidak mengakses atau jangan sampai ada bagian tanaman ini yang termakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Mengubah Hidup dengan Tanaman: Menciptakan Ruang Hijau dan Nyaman Dengan Tanaman

Wisteria: Bunga yang Paling Ditakuti Iblis di Dunia Anime Demon Slayer