Entri yang Diunggulkan

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Gambar
indranila - Selain suka tanaman, saya juga suka anime. Demon Slayer atau Kimetsu no Yaiba adalah salah satu anime yang populer yang masih saya ikuti. Di anime ini diceritakan ang tokoh antagonis, Muzan Kibutsuji yang berburu bunga langka, blue spider lily.  Sebagai seorang pecinta tanaman, antusiasme dan rasa ingin tahu selalu muncul saat melihat atau mendengar ada tanaman yang disebut dalam produk budaya populer apapun. Bunga red spider lily ini selain muncul di anime Demon Slayer juga sudah sering muncul di banyak anime lainnya. Bunga ini sering dimunculkan tatkala ada karakter yang akan mati. Tapi apakah bunga ini benar-benar identik dengan kematian? Di dunia nyata blue spider lily tidak benar-benar ada. Yang betul-betul ada adalah bunga red spider lily. Untuk mengetahui jawaban pastinya, mari kembali lagi ke dunia nyata. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang red spider lily! Ekologi dan Sebaran Red Spider Lily Red spider lily berasal d...

Mengenal dan Memilih Pot Tanaman yang Tepat untuk Tanaman Hias Indoor

Macam-macam pot

indranila -
Menggemari hobi tanaman hias, terutama tanaman dalam ruangan (tanaman indoor) tentunya harus punya pengetahuan akan wadah tempat tanaman itu hidup. Sekarang desain dan materi pot sudah dibuat bermacam-macam. Fungsinya sudah tidak lagi sebagai tempat tanaman tumbuh, namun juga sebagai elemen dekoratif. 

Sejarah Pot

Sejatinya tanaman itu tumbuhnya di permukaan tanah. Saat manusia mulai beralih peran dari pemburu menjadi petani, mereka masih menanam tanaman di permukaan tanah. Lalu datanglah kebutuhan untuk memindah-mindah tanamn itu dari satu tempat ke tempat lain. Maka mulailah manusia berinovasi menciptakan wadah untuk tanaman agar mudah dipindah-pindah tapi tetap dalam kondisi hidup. 

Mungkin begitulah kira-kira imajinasi saya tentang kapan dan bagaimana asal mulanya manusia mulai menggunakan wadah untuk bercocok tanam.

Bagi pehobi tanaman yang tidak mempunyai tanah pekarangan, adanya pot membuat mereka tetap bisa menikmati hobinya tanpa harus mempunyai kebun. Tanaman juga tidak melulu ditempatkan di luar rumah, dengan pot, bisa dibawa masuk ke dalam ruangan sebagai tanaman indoor.

Baca Juga: Sejarah Tanaman Hias

Fungsi dari Pot Tanaman

Pot berfungsi sebagai wadah untuk menampung sistem perakaran dan media tanam. Dengan diberi wadah, tanaman akan tetap hidup tanpa harus tumbuh di permukaan bumi, sambil memberi keleluasaan memindahkannya ke lokasi yang berbeda sesuai kebutuhan.

Setiap pot atau wadah tanaman harus memiliki lubang drainase di dasarnya. Tanpa lubang tersebut, kelembaban tanah jadi berlebihan, menciptakan kondisi yang ideal bagi berkembangnya penyakit tanaman atau jamur, menyebabkan akar menjadi busuk lalu tanaman akan mati. Menyiram tanaman idealnya bergantian antara siklus basah dan kering, meniru siklus irigasi alami. 

Macam-Macam Pot Tanaman Berdasarkan Bahan

Pot Plastik

Pot plastik memiliki banyak keuntungan. Murah harganya, cukup tahan lama, ringan, dan di pasaran tersedia dalam berbagai ukuran, warna, dan bentuk. Satu-satunya kelemahan, selain masalah limbah lingkungan, pot plastik menyimpan kelembaban tanah dalam waktu yang lebih lama. Bagi tanaman yang membutuhkan banyak air, ini tidak jadi masalah, tetapi untuk tanaman yang memerlukan pengeringan cepat, kelembaban tinggi dapat merusak kesehatan akar.

Pot Tanah Liat

Pot tanah liat punya kelebihan dalam mengatur kadar kelembaban tanah lebih akurat. Menurut pengalaman, tanaman yang ditanam menggunakan pot tanah liat cenderung lebih sehat, terutama untuk tanaman dengan sistem akar yang sensitif. Memang jadinya harus jadi agak rajin menyiram tanaman, karena tanaman dalam pot tanah liat cenderung cepat kering. 

Kelembaban dari tanah keluar dari seluruh permukaan pot sehingga memberikan sirkulasi udara tanah yang lebih baik. Kekurangan dari tanah liat atau terakota ini, mudah pecah dan cenderung berat. Ketika tanaman menjadi besar dan ukuran potnya juga besar, akan sulit untuk dipindahkan. Jika pot tanah liat bahannya tipis, ketika ada benturan akan mudah retak dan pecah.

Pot Porselen

Pot keramik berlapis glasir berperilaku seperti gabungan antara tanah liat dan plastik. Secara estetika terlihat menarik, namun berat dan gampang pecah seperti tanah liat. Lapisan glasir membuat pori-pori di permukaan pot tertutup, serupa dengan pot plastik, menutup saluran sirkulasi udara dan air. Selain itu, pot porselen harganya mahal. Pot ini cocoknya diletakkan di dalam ruangan sebagai penambah elemen dekoratif.

Pot kayu

Pot kayu bersifat mirip seperti pot tanah liat. Kayu bersifat porous sehingga bisa menyerap air sekaligus mengatur kelembaban tanah lebih lama dari pot tanah liat. Sayangnya jika diletakkan di tempat terbuka, paparan panas matahari dan hujan akan membuatnya cepat lapuk. Karenanya, pot bahan kayu lebih cocok diletakkan di tempat teduh, seperti di teras atau di dalam ruangan.

Di luar negri, banyak yang menghias birai jendela dengan tanaman. Pot yang digunakan untuk tanaman birai jendela itu biasanya berbahan kayu. Saya juga sering melihat postingan di sosial media, orang yang berkebun di pekarangan menggunakan kontainer kayu yang dibuat sendiri menggunakan kayu bekas. Tanaman yang ditanam biasanya jenis tanaman semusim atau sekali panen, seperti sayuran atau umbi-umbian. Menggunakan kontainer kayu untuk tanaman semusim tidak menjadi masalah. Jika rusak atau lapuk, tinggal diganti dengan yang baru.

Pot Semen

Pot semen, cara membuatnya biasanya dengan teknik cetakan. Pot semen hadir di pasaran untuk mengakali kekurangan dari pot-pot model lain. Pot tanah liat rapuh dan mudah pecah. Pot kayu perlahan-lahan akan lapuk, sedang pot porselen harganya mahal. Kekurangannya adalah pot semen sangat berat. Akan tetapi jauh lebih kuat daripada pot tanah liat dan porselen, sehingga lebih tahan lembab dan panas. Karenanya, pot semen lebih suka diletakkan sebagai pot luar untuk taman, kebun atau diletakkan di trotoar jalan.

Pot Fiberglass

Fiberglass lebih ringan daripada semen dan tidak mudah rusak jika diletakkan di luar ruangan. Fiberglass lebih ringan dari pot semen tapi punya kemampuan menahan tekanan yang besar. Kekurangannya adalah harganya yang cenderung mahal.

Pot Sabut Kelapa

Sewaktu sedang browsing di marketplace, tanpa sengaja saya menemukan satu pot unik yang baru pertama kali saya lihat, pot dari sabut kelapa. Pot sabut kelapa dibuat dari sabut kelapa yang dikokohkan dengan rangka kawat. 

Sebelumnya saya sudah tahu kalau sabut kelapa suka dijadikan media tanam. Ibu dan nenek saya suka menggunakan limbah cangkang kelapa untuk tempat menempelkan tanaman anggrek atau tanaman paku.Cocopeat, sabut kelapa yang sudah dihaluskan pun sudah populer digunakan sebagai campuran media tanam. Atau batok kelapa yang dijadikan pot tanaman gantung, itu juga sudah lama ada di pasaran.

Ternyata pot sabut kelapa ini memang banyak digunakan untuk meletakkan tanaman anggrek. Bahan sabut kelapa punya daya serap air yang tinggi. Lalu, bahan sabut juga membuat pot mempunyai banyak celah dan longgar, sehingga akar anggrek tidak akan membusuk ketika terjadi penyiraman berlebihan.

Pot dari Bahan Bekas

Berbagai barang bekas yang sudah tidak terpakai, daripada dibuang kemudian mencemari lingkungan, bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk tempat tumbuh tanaman. Ember atau wadah plastik bekas, kaleng bekas, pipa paralon, apapun bisa dijadikan wadah tanaman, yang penting harus dibuatkan lubang drainase dulu di bagian dasarnya. Supaya tidak terlalu nampak seperti barang bekas, boleh didandani dulu, misalnya dibersihkan, membuang bagian yang tidak perlu atau mengecat permukaanya.

Baca Juga: Elemen-Elemen Perawatan Tanaman Hias

Macam-Macam Pot Berdasarkan Fungsi

Pot Tanam

Pot tanam adalah pot yang langsung berisi tanaman dan media tanam. Secara umum, semua pot yang ada di pasaran adalah pot tanam.

Pot Luar

Pot luar dikenal juga dengan sebutan ‘cover pot’. Pot ini bertugas ‘menyembunyikan’ pot berisi tanaman yang tampak kurang menarik. Karena fungsinya itulah, penampilan pot luar pasti lebih cantik dengan berbagai bentuk dan desain.

Bahan yang digunakan untuk pot tanam, bisa juga digunakan untuk pembuatan pot luar. Bahan yang sering digunakan antara lain tanah liat, porselen, dan semen. Selain bahan yang disebutkan di atas, bisa juga menggunakan bahan yang sebenarnya bukan didesain untuk pot. Misalnya anyaman bambu, rotan, kain perca atau rajutan, pakaian bekas, sepatu dan lain-lain.

Pot Hidroponik

Pot hidroponik didesain untuk bercocok tanam dengan cara hidroponik. Pot terdiri dari dua bagian. Bagian luar atau bawah berisi air, bagian atasnya berisi tanaman dan media. Pot dasar tertutup karena digunakan untuk menampung air. Pot bermedia diberi lubang untuk merambatkan air di pot luar ke media tanam.

Sekarang sudah banyak macam pot hidroponik yang dijual di pasaran. Ada yang sudah jadi tinggal pakai. Jika Anda orang yang kreatif bisa membuatnya sendiri dengan memodifikasi pipa paralon atau memanfaatkan bahan bekas botol plastik.

Pot Bonsai

Pot untuk bonsai sama fungsinya seperti pot tanam. Pot bonsai didesain sangat dangkal dan biasanya ada penyangga pada bagian dasarnya. Pot untuk bonsai biasanya sudah berbentuk artistik. Bahan yang jadi pilihan biasanya dari tanah liat, porselen, logam tembaga kuningan. 

Kesimpulan

Pengetahuan tentang pot perlu diketahui berupa jenis bahan, fungsi, bentuk, ukuran dan warnanya. Setiap tipe pot mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan pot yang akan digunakan kemudian disesuaikan dengan selera dan kreativitas masing-masing pemilik tanaman.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Mengubah Hidup dengan Tanaman: Menciptakan Ruang Hijau dan Nyaman Dengan Tanaman

Wisteria: Bunga yang Paling Ditakuti Iblis di Dunia Anime Demon Slayer