Entri yang Diunggulkan

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Gambar
indranila - Selain suka tanaman, saya juga suka anime. Demon Slayer atau Kimetsu no Yaiba adalah salah satu anime yang populer yang masih saya ikuti. Di anime ini diceritakan ang tokoh antagonis, Muzan Kibutsuji yang berburu bunga langka, blue spider lily.  Sebagai seorang pecinta tanaman, antusiasme dan rasa ingin tahu selalu muncul saat melihat atau mendengar ada tanaman yang disebut dalam produk budaya populer apapun. Bunga red spider lily ini selain muncul di anime Demon Slayer juga sudah sering muncul di banyak anime lainnya. Bunga ini sering dimunculkan tatkala ada karakter yang akan mati. Tapi apakah bunga ini benar-benar identik dengan kematian? Di dunia nyata blue spider lily tidak benar-benar ada. Yang betul-betul ada adalah bunga red spider lily. Untuk mengetahui jawaban pastinya, mari kembali lagi ke dunia nyata. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang red spider lily! Ekologi dan Sebaran Red Spider Lily Red spider lily berasal d...

Monstera: Si Daun Sobek dari Hutan Tropis Amerika Hingga Menjadi Primadona Tanaman Hias

Monstera

indranila - 
Dulu, di penghujung akhir tahun 90an, saya duduk di lobby sebuah rumah sakit hendak membesuk teman. Di sebelah tempat saya duduk ada tanaman hias. Daunnya besar-besar, bentuknya mirip seperti daun kuping gajah. Tapi, yang paling pertama terbersit dalam pikiran saya adalah: “Tanaman apa ini? Kok daunnya sobek-sobek?”

Itulah perkenalan pertama saya dengan tanaman yang kemudian saya ketahui dari majalah bernama Monstera. Lebih dari dua dekade terlupakan dari ingatan saya, si ‘daun mirip kuping gajah tapi sobek-sobek’ itu kembali menarik perhatian saya di zaman instagram ini melalui postingan para konten kreator pencinta tanaman hias.

Habitat Asal dan Sejarah Monstera

Monstera, adalah genus tanaman berbunga yang merupakan bagian dari famili Araceae (Aroids). Habitat aslinya berasal dari benua Amerika Selatan. Tanaman Monstera awalnya ditemukan di hutan tropis yang rapat, lembab, dan subur di kawasan Amerika Tengah, diantaranya negara-negara seperti Meksiko, Belize, Honduras, El Salvador, Kosta Rika, dan Panama.

Tidak jelas kapan tepatnya pertama kalinya tanaman Monstera ditemukan. Publikasi pertama tentang tanaman dari genus ini muncul pertama kali tahun 1693. Berasal dari dokumentasi ahli botani Perancis bernama Charles Plumier, yang melakukan perjalanan ke Amerika dan menemukan Monstera adansonii. Semenjak saat itu eksplorasi hutan tropis Amerika terus berlanjut hingga ditemukannya lebih dari 40 jenis tanaman genus Monstera.

Saat pertama kali diperkenalkan tanaman ini belum bernama Monstera, namun tanaman ini sudah populer sebagai tanaman hias di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Baru pada tahun 1763, seorang botanis bernama Michael Adanson yang memberi nama ilmiah resmi, Monstera!

Mengapa dinamakan monstera? Nama "Monstera" berasal dari kata Latin "monstrous", yang berarti "tidak normal" atau "mengerikan", mengacu pada daun yang tidak biasa dengan lubang-lubang alami yang dimiliki oleh beberapa anggota genus.

Baca juga: Sejarah Tanaman Hias

Ekologi dan Penyebaran

Habitat monstera adalah di hutan tropis yang basah dan lembab. Banyak ditemukan di bawah kanopi pohon yang rimbun. Itulah sebabnya tanaman ini cocok dijadikan tanaman hias indoor, karena di habitat aslinya ia dapat hidup di tempat yang minim cahaya. 

Monstera adalah tumbuhan epifit dan merambat. Monstera bisa merambat hingga tubuhnya mencapai tinggi lebih dari 20 meter. Monstera sangat ahli dalam memanjat karena tubuhnya dilengkapi dengan akar adventif. Fungsi akar adventif pada monstera selain untuk melekatkan diri juga untuk menyerap nutrisi dari lingkungan sekitarnya. 

Morfologi

Daun Monstera punya ciri khas yang membedakan genus ini dari yang lainnya. Daunnya besar, berbentuk hati atau oval, dengan lubang-lubang besar yang khas. Daun yang berlubang atau bertoreh istilahnya berfenestrasi. Para ahli botani tidak berhasil mengetahui dengan pasti apa fungsi dari lubang-lubang itu. Dugaannya, lubang-lubang ini membantu meminimalkan resistensi terhadap angin dan hujan di habitat alami mereka, sementara bentuk daun yang besar membantu dalam menangkap cahaya matahari untuk fotosintesis.

Tidak semua Monstera daunnya berlubang. Ada juga anggota genus Monstera yang permukaan daunnya mulus. Lubang atau toreh-toreh pada daun juga baru muncul pada daun yang tua. Daun yang masih muda atau baru kuncup permukaannya masih rata. Susunan daunnya berselang-seling mengikuti arah tumbuh batang.

Bunga dalam tongkol, heteroseksual, mampu melakukan penyerbukan sendiri. Buahnya tipe buah buni (berry). Jenis Monstera deliciosa menghasilkan buah yang bisa dimakan. Rasanya gabungan antara rasa nenas dan pisang. Hanya buah yang sudah matang yang boleh dimakan. Pada buah muda, dan pada hampir semua bagian tubuhnya terdapat kalsium oksalat, yang bersifat iritan jika terkena kulit. Jika tertelan akan menimbulkan efek keracunan ringan. 

Taksonomi

Genus Monstera termasuk dalam keluarga Araceae dan subfamili Monsteroideae. Genus ini terdiri dari sekitar 50 spesies yang telah diidentifikasi dan diklasifikasikan. Beberapa spesies yang terkenal termasuk Monstera deliciosa, Monstera adansonii, dan Monstera obliqua.

Kingdom: Plantae

Divisio:            Tracheophytes

Sub-Divisio:    Angiosperms

Kelas:         Monocots

Ordo:         Alismatales

Famili:         Araceae

Subfamili:       Monsteroideae

Genus:         Monstera

Kegunaan dan Manfaat Genus Monstera

Di tempat asalnya, masyarakat Amerika Selatan sudah memanfaatkan Monstera selama berabad-abad. Daun dan batangnya sering dimanfaatkan sebagai bahan baku anyaman.

Ketika dibawa ke Eropa, tanaman ini meraih popularitas sebagai tanaman hias. Monstera memiliki nilai estetika yang tinggi dan sering digunakan sebagai tanaman hias dalam ruangan. Daun-daunnya yang besar dan berlubang-lubang memberikan sentuhan dekoratif yang unik.

Monstera sebagai tanaman hias

Sebagai tanaman hias, Monstera biasanya diletakkan sebagai di dalam rumah. Untuk negara tropis seperti Indonesia, bebas bisa diletakkan di dalam atau di luar rumah. Sebagai tanaman indoor, jarang sampai berbunga. Tapi jika ditanam, di luar kemungkinan besar bunganya bisa muncul. 

Sebagai tanaman hias dalam pot di dalam ruangan atau di kebun, mereka membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi tidak langsung, dan tanah yang lembab namun tidak terlalu basah. Monstera juga dapat diperbanyak melalui stek batang atau biji.

Popularitas Monstera Sebagai Tanaman Hias

Popularitas Monstera sebagai tanaman hias mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Awalnya, tanaman ini dikenal eksklusif di kalangan kolektor tertentu, tetapi sekarang telah menjadi favorit di kalangan penggemar tanaman hias. Pergeseran popularitas ini dapat terkait dengan beberapa faktor:

  • Ekspose media sosial dan pemberitaan: Dengan munculnya media sosial dan komunitas tanaman online, visibilitas dan aksesibilitas Monstera terus meningkat. Hal ini menyebabkan khalayak yang lebih luas menemukan dan jadi tahu keberadaan tanaman dengan fitur yang unik ini.
  • Pertumbuhan minat didorong oleh pandemi: COVID-19 telah mempercepat pertumbuhan pasar tanaman hias, terutama di kalangan generasi muda. Ketika orang dipaksa menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, mereka mencari cara mengisi waktu dengan merawat tanaman yang dapat memberikan manfaat estetika dan terapeutik, yang diwakili oleh tanaman Monstera.
  • Variasi dan keterjangkauan: Ketersediaan jenis dan kultivar Monstera yang berbeda-beda semakin mudah ditemukan di pasaran. Ini menawarkan pilihan yang lebih luas bagi konsumen. Selain itu, seiring berjalannya waktu harga tanaman Monstera menjadi lebih kompetitif, membuatnya lebih mudah diakses oleh khalayak yang lebih luas.
  • Pemasaran dan branding: Strategi pemasaran dan branding yang efektif telah berkontribusi pada peningkatan popularitas tanaman Monstera. Para influencer media sosial yang memposting foto-foto estetik dengan mengikut sertakan tanaman Monstera sudah menjadi media pemasaran dan iklan gratis bagi tanaman ini.

Konservasi Genus Monstera

Beberapa spesies Monstera terancam oleh hilangnya habitat alami mereka akibat deforestasi dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelestarian habitat alami Monstera dan mempromosikan praktik konservasi yang berkelanjutan.

Fakta Unik tentang Genus Monstera

  • Monstera deliciosa adalah spesies Monstera yang paling populer dan sering ditemui sebagai tanaman hias.
  • Di Indonesia populer dengan sebutan pohon “janda bolong”. Berasal dari kata bahasa jawa rhon podho bolong = daunnya bolong-bolong. Kata rhon podho disingkat jadi rondho, yang artinya berarti janda. Jadilah namanya dipopulerkan menjadi janda bolong.
  • Di luar negeri disebut dengan nama “swiss cheese plant”. Karena lobang-lubang pada daunnya yang menyerupai keju swiss.
  • Harga jualnya sangat mahal. Ada yang pernah membeli Monstera variegata dengan harga lebih dari 200 juta.

Kesimpulan

Genus Monstera adalah contoh yang menarik dari keindahan dan keunikan tumbuhan tropis. Dengan daun yang menawan dan buah yang lezat, Monstera tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi manusia dan ekosistem di mana mereka tumbuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Mengubah Hidup dengan Tanaman: Menciptakan Ruang Hijau dan Nyaman Dengan Tanaman

Wisteria: Bunga yang Paling Ditakuti Iblis di Dunia Anime Demon Slayer