Entri yang Diunggulkan
Adenium: Kamboja Jepang yang Bukan Berasal dari Jepang
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
indranila - Adenium pernah sangat fenomenal. Tipikal fenomena booming tanaman hias, ketika sedang dalam puncak popularitas, harganya bisa sangat fantastis hingga ratusan juta. Ketika popularitasnya mulai menurun, akan turun kembali ke harga wajar yang merakyat.
Walaupun popularitasnya sudah terganti dengan tanaman lain, bukan berarti jadi sepi peminat. Penggemarnya masih ada, terutama dari kalangan yang senang mengoleksi tanaman hias bunga. Ya, karena daya tarik utama adenium adalah bunganya yang cantik eksotik, dan rajin mekar.
Sejarah Budidaya dan Nama Lokal Adenium
Adenium lebih dikenal dengan nama lokal "kamboja Jepang" di Indonesia. Meskipun disebut "Jepang", tanaman ini sebenarnya bukan berasal dari Jepang.
Adenium berasal dari daerah Afrika dan Semenanjung Arab. Tanaman ini dapat ditemukan tumbuh secara alami di kawasan seperti Tanzania, Kenya, dan Oman. Sebutan naman Inggrisnya adalah desert rose. Sebutan lainnya antara lain: Sabi star, kudu, mock azalea, dan impala lily.
Pada tahun 1980an, para pekerja Thailand membawa adenium dari berbagai wilayah di Afrika dan Asia Barat. Biji dan potongan batang ini kemudian dikembangbiakkan di Thailand, menghasilkan berbagai varian adenium yang khas Thailand.
Pada tahun 1990an, tren adenium mencapai puncaknya di Thailand. Hal ini membuat adenium dikenal di seluruh dunia dan mulai masuk juga ke Indonesia. Lalu nurseri-nurseri di Indonesia pun mulai banyak yang membudidayakan adenium.
Istilah "Kamboja Jepang" berasal dari kesalahan pengertian di Indonesia. Jepang, yang identik dengan tanaman bonsai, membuat orang-orang menganggap sesuatu yang dibikin kecil itu diberi label “Jepang”. Sama seperti menganggap sesuatu yang ukurannya besar maka akan dilabeli “Bangkok”. Bunga adenium yang mirip kamboja dan pohonnya yang kecil membuat orang menyebutnya "Kamboja Jepang".
Baca juga:
Sejarah Tanaman Hias
Deskripsi Tanaman
Adenium adalah tanaman hias yang sangat menawan dengan bunga-bunganya yang besar dan berwarna cerah. Bunganya bisa berwarna merah, pink, putih, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Bentuk bunga Adenium menyerupai terompet dengan lima kelopak yang melebar.
Adenium juga dikenal dengan bentuk batangnya yang unik. Batang Adenium sering kali menggembung di bagian bawah (sukulen), membentuk caudex yang tebal. Batangnya lunak, tidak berkambium, tidak berkayu. Batang yang membesar berfungsi sebagai tempat cadangan air dan makanan.
Daun Adenium berwarna hijau mengkilap, berbentuk oval, dan tersusun rapi di sepanjang batang.
Ekologi dan Habitus Adenium
Adenium tumbuh baik di daerah dengan iklim kering dan panas. Tanaman ini sangat toleran terhadap kondisi kekeringan karena kemampuan caudex-nya untuk menyimpan air. Adenium biasanya tumbuh di tanah yang kering dan berpasir, dengan drainase yang baik untuk mencegah akar tergenang air.
Habitus Adenium adalah semak kecil hingga sedang, dengan tinggi yang bisa mencapai 1-3 meter di habitat aslinya. Namun, ketika ditanam sebagai tanaman hias indoor, ukurannya bisa lebih kecil dan lebih mudah diatur sesuai keinginan.
Taksonomi Adenium
Jenis yang populer sebagai tanaman hias adalah Adenium obesum. Berikut adalah klasifikasi taksonomi dari Adenium:
Divisi: Angiospermae
Kelas: Eudikotil
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Adenium
Spesies: Adenium obesum
Adenium yang mirip kamboja karena mempunyai kekerabatan yang dekat. Keduanya berasal dari suku (Famili) yang sama, yaitu Apocynaceae. Marga atau genusnya yang berbeda. Kamboja berasal dari genus Plumeria.
Suku Apocynaceae lain yang populer sebagai tanaman hias antara lain alamanda, oleander, bunga tembaga.
Baca juga:
Ragam Tanaman Hias
Cara Perbanyakan Adenium
Adenium dapat diperbanyak melalui beberapa cara, antara lain:
- Stek Batang: Potong batang yang sehat dan biarkan mengering selama beberapa hari sebelum menanamnya di media tanam yang kering dan berpasir.
- Biji: Biji Adenium dapat disemai di media tanam yang lembab dan dibiarkan tumbuh hingga cukup kuat untuk dipindahkan ke pot yang lebih besar.
- Cangkok: Metode ini digunakan untuk mendapatkan tanaman baru yang identik dengan induknya. Batang Adenium dicangkok dan setelah akar terbentuk, batang tersebut dapat dipotong dan ditanam sebagai tanaman baru.
Fakta Unik Adenium
Selain keindahan dan popularitasnya, Adenium juga memiliki beberapa fakta unik yang menarik untuk diketahui:
- Tahan Kekeringan: Kemampuan caudex-nya untuk menyimpan air membuat Adenium sangat tahan terhadap kekeringan. Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan yang kompleks, seperti penyiraman rutin dan pemupukan.
- Tanaman Bonsai: Adenium sering kali dibentuk sebagai bonsai karena bentuk batangnya yang unik. Tekstur batang yang lunak membuat adenium mudah dimodifikasi menjadi bentuk apapun.
- Beracun: Meskipun indah, semua bagian dari tanaman adenium mengandung getah beracun yang bisa menyebabkan iritasi kulit. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati saat menangani tanaman ini, dan ditempatkan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Simbol Keberuntungan: Di beberapa budaya, Adenium dianggap sebagai simbol keberuntungan dan keindahan. Tanaman ini sering diberikan sebagai hadiah dengan harapan membawa keberuntungan bagi penerimanya.
Penutup
Adenium, atau kamboja Jepang, adalah tanaman hias yang luar biasa dengan keindahan bunga dan bentuk batang yang unik. Tumbuh dengan baik di iklim kering, Adenium adalah pilihan sempurna untuk tanaman indoor yang tahan lama dan mudah dirawat. Dengan berbagai cara perbanyakan dan fakta unik yang dimilikinya, tidak heran jika Adenium menjadi favorit di kalangan pecinta tanaman hias di Indonesia dan di seluruh dunia. Jadi, apakah Anda siap menambahkan pesona eksotis Adenium ke dalam koleksi tanaman Anda? Selamat bercocok tanam!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar