Entri yang Diunggulkan
Panduan Perawatan Si Cantik Nona Makan Sirih
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
indranila - Nona Makan Sirih adalah sebuah tanaman hias merambat yang berasal dari Afrika Barat tropis, terutama dari wilayah Kamerun Barat hingga Senegal. Namun, sekarang tanaman ini telah tersebar di seluruh penjuru dunia karena populasinya yang luas dan digunakan sebagai tanaman hias di berbagai tempat, termasuk di halaman atau taman kota.
Asal Nama Nona Makan Sirih
Nona Makan Sirih disebut demikian karena tanaman ini memiliki bunga yang merona merah, mirip dengan warna bibir perempuan (nona) yang memakan daun sirih. Warna merah bunga tanaman ini sangat menyerupai warna bibir perempuan yang dikenal dengan kebiasaan memakan daun sirih, sehingga memberikan nama yang unik dan menarik.
Nama lokalnya antara lain ‘Bleeding Heart Vine’, atau ‘Glory Bower’. Tanaman ini terkenal dengan bunganya yang cantik dan daunnya yang rimbun.
Nama ilmiahnya Clerodendrum thomsoniae. Termasuk ke dalam famili lamiaceae. Berkerabat dekat dengan tanaman bunga pagoda dan bunga lavender dan kumis kucing.
Karakteristik Bunga Nona Makan Sirih
foto: iNaturalist |
Clerodendrum thomsoniae adalah tanaman merambat yang kokoh dan dapat tumbuh hingga 10 meter. Tanaman ini memiliki daun hijau tua berbentuk hati yang tersusun berlawanan di sepanjang batangnya yang berbentuk persegi. Daunnya dapat mencapai ukuran hingga 10 sentimeter panjangnya. Daunnya tumbuh sangat lebat, membuat tampilan tanaman ini tambah menarik bahkan saat tidak berbunga.
Ciri khas dari nona makan sirih adalah kelopak bunganya yang unik, yang biasanya punya dua skema warna. Setiap tangkai bunga biasanya menghasilkan beberapa kelompok bunga berwarna merah terang yang dikelilingi oleh kelopak putih berbentuk balon. Kombinasi warna merah dan putih ini memberikan tampilan yang mencolok, mirip dengan "jantung berdarah," yang menjadi alasan mengapa tanaman ini disebut Bleeding Heart Vine.
Persyaratan untuk Tumbuh
Bunga Nona Makan Sirih tumbuh subur di daerah beriklim tropis yang hangat tetapi juga dapat ditanam di daerah beriklim. Tanaman ini lebih menyukai tanah dengan drainase yang baik dan kaya akan bahan organik, karena hal ini memastikan pertumbuhan yang kuat.
Tanaman ini menyukai sinar matahari penuh hingga teduh parsial, meskipun akan menghasilkan lebih banyak bunga saat terkena cahaya terang. Tetapi sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung yang terlalu terik karena bisa membuat daunnya layu.
Penyiraman sangat penting, terutama selama musim kering. Tanah harus dijaga agar tetap lembab secara konsisten tetapi tidak tergenang air. Pemberian nutrisi secara teratur dengan pupuk yang seimbang dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan pembungaan yang melimpah.
Pemangkasan juga bermanfaat, karena mendorong pertumbuhan yang lebih lebat dan dapat membantu mengontrol ukuran tanaman. Dianjurkan untuk memangkas setelah musim berbunga untuk menghindari pemotongan tunas yang sedang berkembang.
Baca Juga:
Perbanyakan Nona Makan Sirih
Clerodendrum thomsoniae dapat diperbanyak melalui stek atau biji. Stek batang yang diambil dapat berakar dengan baik jika ditempatkan dalam campuran pot yang sesuai. Sangatlah penting untuk menjaga agar stek tetap lembab secara konsisten saat dalam pertumbuhan akar. Untuk perbanyakan dengan biji, benih harus disemai di media yang memiliki drainase yang baik dan dijaga agar tetap hangat untuk mendorong perkecambahan.
Manfaat dan Kegunaan
Selain sebagai tanaman hias, Clerodendrum thomsoniae memiliki nilai budaya yang penting di berbagai daerah. Dalam budaya Afrika Barat, tanaman ini sering dikaitkan dengan pengobatan tradisional dan digunakan dalam berbagai pengobatan herbal. Daun dan bunganya dapat dipercaya mempunyai manfaat kesehatan, meskipun bukti ilmiah atas penggunaan ini masih terbatas.
Penampilan tanaman yang semarak membuatnya menjadi pilihan populer untuk taman, teralis, pagar, dan punjung. Tanaman ini dapat diatur untuk memanjat struktur, menciptakan tampilan bunga bertingkat yang indah yang mempercantik ruang luar ruangan. Selain itu, kemampuannya untuk menarik penyerbuk membuatnya menjadi aset berharga bagi keanekaragaman hayati di taman.
Hama dan Penyakit
Meskipun secara umum nona makan sirih bersifat tahan banting, namun bisa rentan terhadap beberapa hama, termasuk kutu daun, tungau laba-laba, dan lalat putih. Pemantauan rutin dan penggunaan insektisida organik seperti minyak mimba dapat membantu mengatasi masalah ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Clerodendrum thomsoniae adalah pilihan tanaman hias yang ideal bagi mereka yang ingin menambah elemen visual menarik di taman atau pekarangan. Dengan perawatan yang relatif mudah dan bunga yang menawan, tak heran jika tanaman ini banyak digemari oleh para penggemar tanaman hias di seluruh dunia.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar