Entri yang Diunggulkan
Tanaman Hias Paku Sarang Burung - Asplenium Nidus
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
indranila - Paku sarang burung adalah tanaman paku hias yang sangat populer. Ketika masih aktif hobi mendaki gunung sering menjumpai tanaman ini menempel di dahan pohon-pohon besar.
Mengenal Asplenium nidus
Orang sunda menyebutnya Kadaka. Orang Jawa menyebutnya simbar merah, di Kalimantan disebut lokot dan di Maluku tatoe hoekoen.
Dari nama bahasa latinnya “nidus” punya arti sarang burung. Carollus Linnaeus memberikan nama itu karena penampakan daunnya yang tumbuh melingkar pada batang yang pendek. Mirip seperti sarang burung.
Daunnya panjang dengan ujung meruncing atau membulat. Permukaan daun agak bagelombang dan mengkilat. Warna hijau terang. Daun bagian bawah warnanya lebih pucat dan ada garis-garis coklat, tempat spora menempel.
Daerah Asal dan Sebaran Paku Sarang Burung
Asplenium nidus berasal dari kawasan tropis Asia Tenggara, Australia bagian timur, kepulauan Hawaii, Polinesia, Pulau Natal, India, dan Afrika bagian timur. foto: flickr/kaiyanwong223
Pakis ini adalah tanaman epifit, tumbuh di batang dan dahan-dahan pohon. Tanaman ini juga bisa tumbuh sebagai darat, biasanya di tanah humus yang kaya akan unsur hara.
Manfaat Paku Sarang Burung
Sudah lama tanaman paku sarang burung ini dibudidayakan sebagai tanaman hias. Dalam beberapa kebudayaan, daun Asplenium nidus digunakan dalam pengobatan tradisional.
Di Hawaii daunnya digunakan untuk mengobati demam dan mengobati nyeri persalinan. Pucuk mudanya bisa dijadikan lalapan. Biasanya dimasak dengan cara ditumis.
Merawat Paku Sarang Burung
Perawatan Asplenium nidus cukup mudah, bahkan bagi pemula sekalipun. Berikut adalah beberapa tips perawatannya:
Seperti di habitat aslinya, paku sarang burung menyukai tempat lembab yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tempatkan tanaman ini di tempat yang teduh.
Untuk menjaga supaya tetap lembab, pastikan media tanamnya selalu basah tapi tidak sampai menggenang. Saya biasanya menyiram seluruh bagian yang ada akarnya seminggu sekali lalu setiap hari tetap rutin menyemprotnya dengan menggunakan semprotan air.
Saya menanam kadaka di rumah di dalam pot dengan media tanam humus dicampur batang pakis. Karena media tanam yang digunakan sudah kaya akan unsur hara, saya tidak pernah memberi tanaman kadaka saya pupuk. Cukup dengan rutin menyiram, tanaman paku sarang burung saya sudah tumbuh subur.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar