Entri yang Diunggulkan
Bunga Pagoda: Tanaman Hias dengan Kandungan yang Beragam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
indranila - Bunga pagoda, yang juga dikenal nama ilmiah Clerodendrum paniculatum, adalah sebuah tanaman perdu yang sangat populer di berbagai daerah di dunia, terutama di Asia. Tanaman ini dikenal karena bunganya yang merah kecil-kecil yang membentuk tandan berbentuk kerucut, mirip dengan struktur pagoda. Bunga pagoda sering digunakan sebagai tanaman hias karena keindahan dan kemudahan perawatannya.
Ciri-Ciri Bunga Pagoda
Habitus dan Bentuk Bunga Pagoda
Bunga pagoda adalah tanaman perdu yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 1 hingga 3 meter. Batangnya memiliki bulu-bulu halus, yang memberikan tekstur yang lembut dan menarik. Daunnya berbentuk jantung dengan panjang sekitar 15–30 cm dan lebar daun sekitar 10–25 cm.
Bunga
foto: flickr/Kailash Nadh |
Bunga pagoda terdiri dari sekumpulan bunga-bunga kecil yang membentuk piramid. Bunganya memiliki warna merah yang menarik dan sering digunakan sebagai hiasan di pekarangan rumah atau di jalan raya. Bunga ini biasanya diperbanyak dengan cara stek dan biji.
Klasifikasi Ilmiah
Bunga pagoda termasuk dalam famili Lamiaceae, genus Clerodendrum, dan spesies C. paniculatum. Klasifikasi ilmiahnya adalah:
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Clerodendrum
Spesies: Clerodendrum paniculatum
Dari taksonominya tanaman bunga pagoda berkerabat dekat dengan tanaman bunga nona makan sirih, bunga lavender, tanaman kumis kucing.
Baca juga:
Nama Lain dan Distribusi
Bunga pagoda dikenal dengan nama-nama lokal yang berbeda-beda di berbagai daerah. Di Bali, tanaman ini dikenal sebagai "tumbak raja", di Sunda sebagai "singgugu", di Jawa sebagai "srigunggu", di Lampung sebagai "tinjau handak", dan di Madura sebagai "punggur tosek". Dalam bahasa Tionghoa, bunga ini dikenal dengan nama "Bai Jek Hong" atau "He Bao Hua", sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama "Pagoda Flowers".
Kandungan dan Manfaat
Bunga pagoda kaya akan kandungan metabolit sekunder yang beragam, seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Beberapa kajian ilmiah menyebutkan bahwa pada bagian daun, bunga, dan batangnya mengandung saponin dan polifenol. Kandungan ini memiliki aktivitas biologi yang beragam, seperti sebagai induksi terhadap virus tanaman, sebagai repellent, insektisida, anti diabetes, anti-hepatotoksik, dan sebagai antioksidan.
Manfaat sebagai Tanaman Hias
Bunga pagoda sangat populer sebagai tanaman hias karena keindahan dan kemudahan perawatannya. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan cuaca, membuatnya mudah dipelihara. Bunga pagoda juga dapat menarik kupu-kupu, sehingga sering digunakan sebagai penarik datangnya kupu-kupu.
Potensi Obat-Obatan
Bunga pagoda memiliki potensi besar sebagai obat-obatan tradisional. Bunganya memiliki rasa manis dan sifat hangat yang berkhasiat sebagai obat penderita anemia, wasir berdarah, dan insomnia. Ekstrak metanol dari bunga ini juga telah dilakukan uji fitokimia yang menunjukkan aktivitas biologi yang beragam, termasuk sebagai penghambat susunan saraf pusat, relaksan otot, dan efek psikofarmakologi pada mencit.
Kesimpulan
Bunga pagoda (Clerodendrum paniculatum) adalah tanaman perdu yang sangat populer sebagai tanaman hias dan memiliki potensi besar sebagai obat-obatan tradisional. Dengan ciri-ciri unik dan kandungan metabolit sekunder yang beragam, tanaman ini dapat memberikan manfaat yang signifikan baik dalam bidang hiasan maupun kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan memanfaatkan tanaman ini secara bijak untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar