indranila - Bila kita perhatikan sekeliling kita, tidak ada individu
yang persis sama. Di antara saudara kandung, walau kadang ada banyak
persamaan, selalu ada saja yang berbeda. Bahkan di antara dua saudara kembar
pun masih terdapat perbedaan.
|
foto: vecteezy/commercialart
|
Adanya persamaan dan perbedaan itulah yang menimbulkan keanekaragaman di
antara semua golongan makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup tercermin
dalam adanya perbedaan bentuk, struktur, ukuran, warna, fungsi tubuh dan
organ-organnya.
Apa yang Dimaksud dengan Keanekaragaman Hayati?
Definisi Keanekaragaman Hayati
Seperti halnya ada banyak warna dalam pelangi, Ada banyak jenis kehidupan di
bumi ini.
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merujuk pada variasi dan
variabilitas seluruh kehidupan di bumi.
Konsep keanekaragaman hayati mirip seperti semboyan negara kita, bhineka
tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Setiap spesies, dari yang paling
kecil hingga yang paling besar, memiliki peran unik dalam menjaga keseimbangan
alam.
Bayangkan Anda memiliki sekotak besar krayon dengan banyak warna yang berbeda.
Setiap krayon itu istimewa dan dapat membuat gambar yang indah. Keanekaragaman
hayati seperti kotak besar berisi krayon itu, dimana setiap krayon diibaratkan
sebagai jenis tanaman, hewan, dan makhluk kecil di planet kita.
Seperti halnya setiap warna dalam kotak krayon membantu membuat gambar yang
indah, setiap jenis tanaman dan hewan membantu membuat dunia kita sehat dan
bahagia. Ketika dunia memiliki banyak jenis tumbuhan dan hewan, itu seperti
memiliki kotak krayon yang sangat berwarna-warni.
Tapi jika kita kehilangan beberapa warna, dunia kita bisa menjadi kurang
menarik dan tidak sehat. Jadi, sangat penting untuk merawat semua makhluk
hidup yang berbeda di sekitar kita, sama seperti kita merawat krayon
kesayangan kita.
Baca juga:
Sejarah Konsep Keanekaragaman Hayati
Sejak zaman dahulu, manusia telah mengagumi keragaman kehidupan yang ada di
sekitar mereka, meskipun mereka mungkin tidak memiliki istilah yang tepat
untuk menyebutnya. Dalam sejarah, orang-orang telah mencoba mengklasifikasikan
makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaannya.
Istilah "keanekaragaman hayati" pertama kali dikemukakan pada akhir tahun
1960-an oleh ahli konservasi Raymond Dasmann dalam bukunya yang berjudul A
Different Kind of Country. Istilah ini mendapatkan pengakuan yang lebih luas
pada tahun 1980-an, khususnya dalam bidang biologi konservasi. Periode ini
menandai tumbuhnya kesadaran akan pentingnya melestarikan keanekaragaman
kehidupan di Bumi, terutama karena aktivitas manusia mulai mengancam
keberlangsungan banyak spesies dan ekosistem.
Kita kini tahu bahwa setiap spesies memiliki peran yang tidak tergantikan
dalam jaring-jaring kehidupan yang rumit. Kehilangan satu spesies saja bisa
membawa dampak berantai yang berpengaruh besar terhadap ekosistem secara
keseluruhan.
Mengapa Keanekaragaman Hayati Itu Penting?
Manfaat Ekologis
Keanekaragaman hayati adalah pondasi dari kestabilan ekosistem di seluruh
dunia. Tanpa keanekaragaman,
ekosistem menjadi rentan terhadap gangguan dan perubahan.
Misalnya, sebuah hutan yang kaya akan berbagai jenis pohon, hewan, dan
mikroorganisme akan lebih tahan terhadap serangan hama atau perubahan iklim
dibandingkan hutan yang hanya didominasi oleh satu atau dua spesies.
Keanekaragaman hayati menciptakan jaring-jaring kehidupan yang saling
bergantung, di mana satu spesies mendukung kehidupan spesies lain. Sebagai
contoh, lebah yang melakukan penyerbukan pada bunga-bunga adalah faktor kunci
dalam produksi pangan kita, sementara mikroorganisme dalam tanah membantu
mendaur ulang nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Manfaat Ekonomi
Keanekaragaman hayati juga memainkan peran penting dalam ekonomi kita,
meskipun sering kali tidak terlihat secara langsung. Banyak produk yang kita
gunakan sehari-hari berasal dari alam, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga
bahan baku industri. Tanpa keanekaragaman hayati, kita mungkin tidak akan
memiliki variasi pangan yang kaya atau obat-obatan yang berasal dari tumbuhan
dan hewan.
Bahkan industri pariwisata, terutama ekowisata, sangat bergantung pada
keindahan alam yang dipelihara oleh keanekaragaman hayati. Hutan hujan tropis
yang lebat, terumbu karang yang penuh warna, dan satwa liar yang unik adalah
daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia.
Manfaat Sosial Budaya
Keanekaragaman hayati juga memiliki nilai yang mendalam dalam kehidupan sosial
dan budaya kita.
Banyak tradisi dan praktik budaya yang berakar pada kekayaan alam yang ada
di sekitar kita.
Bagi banyak komunitas lokal, tumbuhan dan hewan tertentu bukan hanya sumber
daya, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya mereka. Selain itu,
keindahan alam yang tercipta dari keanekaragaman hayati juga menginspirasi
seni, musik, dan sastra. Bahkan, dalam banyak kepercayaan spiritual, alam
dianggap sebagai cerminan dari kehadiran yang ilahi.
Apa Saja Tingkat-Tingkat Keanekaragaman Hayati?
Keanekaragaman Genetik
Keanekaragaman genetik merujuk pada variasi gen dalam satu spesies
tertentu. Setiap individu dalam suatu spesies membawa kombinasi gen yang
berbeda-beda, yang membuatnya unik.
Sel adalah unit terkecil yang menyusun suatu individu. Di dalam inti sel
terdapat kromosom. Kromosom terdiri dari untaian benang DNA. Gen adalah
rangkaian DNA yang mengkode informasi genetik. Sederhananya, gen adalah “cetak
biru” yang membangun atau menjalankan organisme.
Tidak ada organisme yang mempunyai ekspresi genetik yang sama. Di antara
saudara kembar identik pun, walaupun susunan DNAnya sama, ekspresi genetiknya
bisa berbeda-beda.
Perbedaan ekspresi di tingkat gen inilah yang dimaksud dengan
keanekaragaman genetik.
Contoh keanekaragaman genetik di bidang pertanian misalnya padi ada yang
menghasilkan beras putih, beras merah atau beras ketan. Buah mangga ada jenis
arumanis, mangga gedong, mangga golek. Pisang ada pisang ambon, pisang raja,
pisang tanduk, dan lain sebagainya.
Keanekaragaman genetik ini sangat penting karena memungkinkan spesies untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan ancaman seperti penyakit.
Misalnya, dalam bidang pertanian, variasi genetik pada tanaman pangan dapat
memberikan ketahanan terhadap hama dan cuaca ekstrem, sehingga memastikan
kelangsungan panen.
Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies mengacu pada variasi makhluk hidup yang ada dalam
satu area yang spesifik.
Bisa di tingkat ekosistem, bioma atau keseluruhan biosfer.
Contohnya. Dalam ekosistem laut terdapat ribuan jenis ikan air asin, ganggang,
terumbu karang, plankton dan mikroorganisme, yang saling berinteraksi
membentuk keseimbangan satu sama lain. Dalam satu tipe ekosistem yang sama
bisa mempunyai keanekaragaman yang berbeda.
Misalnya, keanekaragaman hayati di laut Jawa akan berbeda dengan
keanekaragaman hayati di Samudra Hindia. Keanekaragaman di samudra Pasifik
yang hangat akan berbeda dengan yang di samudra Antartika yang dingin.
Semuanya sama-sama ekosistem laut, tapi jumlah dan jenis makhluk hidup
penghuninya akan berbeda-beda.
Keanekaragaman Ekosistem
Jika keanekaragaman tingkat spesies terfokus pada jumlah makhluk hidupnya,
maka
keanekaragaman tingkat ekosistem mengacu pada jumlah variasi tempat
hidupnya, di dalam lingkup geografi yang lebih luas.
Contoh. Misalnya Pulau Jawa dengan kondisi geografi banyak gunung berapi dan
tanahnya subur untuk lahan pertanian maka variasi ekosistemnya terdiri dari
ekosistem sawah, ekosistem ladang, ekosistem hutan dataran rendah, ekosistem
hutan dataran tinggi, ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem pantai,
ekosistem padang rumput, dan lain-lain.
Di Pulau Kalimantan yang tidak ada gunung berapi tapi punya hutan tropis yang
sangat luas maka variasi ekosistemnya akan sedikit berbeda. Misal di
Kalimantan tidak ada ekosistem hutan pegunungan atau ekosistem sawah seperti
di Pulau Jawa, karena budaya bertani orang Kalimantan berladang di hutan. Di
Kalimantan banyak rawanya, oleh karena itu variasi ekosistem rawa di
Kalimantan lebih banyak daripada Pulau Jawa.
Itu contoh perbedaan keanekaragaman di dua pulau yang berbeda, di satu negara
yang sama yang mana mempunyai zona iklim yang sama. Jika zona geografisnya
berbeda, maka akan menciptakan keanekaragaman ekosistem yang berbeda. Misal
keanekaragaman ekosistem negara Indonesia yang tropis akan berbeda dengan
keanekaragaman ekosistem negara Arab yang banyak gurunnya.
Ancaman Keanekaragaman Hayati
Pengaruh manusia pada keanekaragaman hayati sangat besar, baik positif
maupun negatif.
Aktivitas manusia seperti perusakan habitat untuk pertanian, perubahan iklim,
dan polusi merupakan ancaman utama bagi keanekaragaman hayati.
Aktivitas-aktivitas ini dapat menyebabkan kepunahan spesies dan hilangnya
keanekaragaman genetik, yang berkontribusi pada peristiwa kepunahan Holosen.
Mengatasi ancaman ini memerlukan kolaborasi secara global untuk melindungi
spesies dan habitat dari kepunahan.
Untuk melestarikan keanekaragaman hayati, para ilmuwan dan masyarakat
melakukan upaya untuk melindungi titik-titik keanekaragaman hayati, yang
merupakan wilayah dengan jumlah spesies endemik yang tinggi.
Usaha konservasi meliputi pemantauan dan pengukuran keanekaragaman hayati dari
waktu ke waktu, pelestarian sampel genetik, dan penerapan praktik manajemen
berkelanjutan untuk mempertahankan populasi spesies lokal yang penting.
Kesimpulan
Dalam perjalanan kita mengenal keanekaragaman hayati, kita telah melihat
betapa pentingnya peranannya dalam kehidupan kita dan bumi ini. Dari manfaat
ekologis hingga sosial budaya, keanekaragaman hayati adalah harta yang harus
kita lestarikan bersama. Mari kita jaga dan rawat kekayaan ini untuk generasi
mendatang.
Komentar
Posting Komentar