Entri yang Diunggulkan

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Gambar
indranila - Selain suka tanaman, saya juga suka anime. Demon Slayer atau Kimetsu no Yaiba adalah salah satu anime yang populer yang masih saya ikuti. Di anime ini diceritakan ang tokoh antagonis, Muzan Kibutsuji yang berburu bunga langka, blue spider lily.  Sebagai seorang pecinta tanaman, antusiasme dan rasa ingin tahu selalu muncul saat melihat atau mendengar ada tanaman yang disebut dalam produk budaya populer apapun. Bunga red spider lily ini selain muncul di anime Demon Slayer juga sudah sering muncul di banyak anime lainnya. Bunga ini sering dimunculkan tatkala ada karakter yang akan mati. Tapi apakah bunga ini benar-benar identik dengan kematian? Di dunia nyata blue spider lily tidak benar-benar ada. Yang betul-betul ada adalah bunga red spider lily. Untuk mengetahui jawaban pastinya, mari kembali lagi ke dunia nyata. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang red spider lily! Ekologi dan Sebaran Red Spider Lily Red spider lily berasal d...

Tanaman Hias Daun: Aroid - Alocasia baginda 'Dragon Scale'


indranila -
Pertama kali melihat tanaman hias ini lewat postingan foto yang muncul di timeline facebook. Membaca namanya cukup membuat terkesiap. Alocasia “Dragon Scale”? Alocasia sisik naga? Sungguh sangat wow sekali bukan?

Namun jika diperhatikan dengan seksama, lembaran daunnya memang menyerupai tekstur sisik. Jika memang ada naga betulan yang sisiknya jatuh, penggambarannya akan mirip seperti tekstur daun tanaman ini.

Taksonomi Alocasia baginda

Berikut adalah klasifikasi taksonomi dari Alocasia baginda:
Kerajaan: Plantae
Divisi: Angiospermae
Kelas: Monokotil
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Alocasia
Spesies: Alocasia baginda

Merupakan tanaman endemik pulau Kalimantan, Indonesia, khususnya Kalimantan bagian timur. Namanya ditempatkan dalam genus Alocasia oleh Kurniawan & P.C. Boyce, yang menggunakan nama spesies “baginda”, yang artinya “raja”. Alasan pemilihan nama 'baginda' tidak diketahui. Dugaan saya, mungkin agar bisa sinkron dengan nama-nama 'royal family' yang sudah duluan ada seperti Aloasia reginula atau Alocasia reginae

Nama yang dikenal di Indonesia Alocasia baginda saja. Di kalangan kolektor internasional dikenal dengan nama “Dragon Scale” karena penampakan daunnya yang menyerupai sisik naga.

Dragon scale sendiri adalah salah satu kultivar dari tanaman hias ini. Kultivar lain yang juga terkenal antara lain Alocasia baginda ‘Green Dragon’ dan Alocasia baginda ‘Silver Dragon’.

Deskripsi Tanaman Alocasia baginda

foto: inaturalist org by carmen_16jul

Alocasia baginda adalah tanaman tipe herba, terrestrial, tumbuh hingga tinggi 30 cm. Daunnya tumbuh bergerombol hingga 4 helai, tersebar. Helai daun bulat telur melebar, hingga seperti perisai (peltate), kaku dan tebal. Warnanya hijau tua matte. Di sekitar penulangan daun, permukaan daun menonjol membulat dengan warna kontras abu-abu pucat.

Bunganya, seperti umumnya anggota suku araceae terdiri dari spadix dan spatha. Bunganya berumah satu dengan area bunga jantan dan betina terpisah jelas.

Tips Perawatan Alocasia baginda

Alocasia baginda yang berasal dari daerah dengan iklim tropis , karenanya agar tanaman ini bisa tumbuh dengan optimal hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

Pencahayaan 

Tanaman ini menyukai kondisi yang lembab dengan cahaya terang yang tersebar atau setengah teduh. 

Media tanam

Alocasia baginda biasanya tumbuh di bawah naungan hutan hujan tropis, di mana kondisi tanahnya lembab dan kaya akan bahan organik. Pilihlah media tanam berdrainase baik yang kaya akan zat organik.

Penyiraman 

Tanaman membutuhkan kelembaban yang konsisten, terutama di lingkungan yang lembab. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan pembusukan akar, sementara jika kurang dapat menyebabkan daun terkulai. Penyiraman harus disesuaikan berdasarkan intensitas cahaya di sekitar tanaman.

Pemupukan 

Untuk menjaga agar daun senantiasa subur dan indah, berikan pupuk setiap beberapa bulan. 

Repotting 

Pindahkan ke media baru minimal setahun sekali untuk penyegaran kembali media tanam.

Penanganan hama dan penyakit 

Pantau hama seperti kutu daun, sisik, kutu putih, dan tungau laba-laba. Penyakit bercak daun juga sering terjadi. Buang daun yang sakit segera untuk mencegah penyebaran. Jika perlu semprotkan pestisida alami.

Cara Perbanyakan Alocasia baginda

Alocasia baginda lebih mudah diperbanyak dengan cara pemisahan rimpang. Metode lain seperti stek daun jarang berhasil. Metode perbanyakan melalui biji juga mungkin terjadi.

Popularitas Alocasia baginda

Tanaman hias Alocasia baginda masih sangat jarang ditemukan di pasaran. Namun demikian, berkat postingan dari sosial media dan promo dari para influencer tanaman tanaman ini jadi semakin populer dan punya banyak penggemar.

Fakta Unik Alocasia baginda

Selain keindahan dan popularitasnya, Alocasia baginda juga memiliki beberapa fakta unik yang menarik untuk diketahui:

  • Getah Beracun: Seperti banyak tanaman dari keluarga Araceae, Alocasia baginda mengandung getah yang beracun. Getah ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, jadi berhati-hatilah saat menangani tanaman ini.
  • Sama seperti saudara semarganya: Alocasia reginula, A. reginae, nama jenisnya juga bertema royal family

Penutup

Alocasia baginda adalah tanaman hias yang luar biasa dengan keindahan daun yang eksotis dan menyerupai sisik naga. Tumbuh baik di berbagai kondisi lingkungan indoor, maupun outdoor. Alocasia baginda adalah pilihan yang sempurna untuk tanaman hias yang elegan dan menantang untuk dirawat. Popularitas Alocasia baginda menjadikannya tanaman hias favorit di kalangan pecinta tanaman hias di Indonesia dan di seluruh dunia. Jadi, apakah Anda siap menambahkan keanggunan Alocasia baginda ke dalam koleksi tanaman Anda? Selamat bercocok tanam!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spider Lily: Bunga Cantik yang Disebut dalam Anime Demon Slayer

Mengubah Hidup dengan Tanaman: Menciptakan Ruang Hijau dan Nyaman Dengan Tanaman

Wisteria: Bunga yang Paling Ditakuti Iblis di Dunia Anime Demon Slayer