INDRANILA

indranila - Nama Chinese money plant pernah trending di instagram. Nama ilmiahnya Pilea peperomioides . Sebutan lainnya ‘ pancake plant ’, ‘ friendship plant ’ bahkan ada yang menyebutnya ‘ UFO plant ’. Berasal dari Provinsi Yunnan di Cina selatan, tanaman ini telah mendapatkan popularitas global karena bentuk daunnya. Bentuk daun yang bulat seperti koin uang, dan asalnya yang dari Cina membuat tanaman ini diberi nama Chinese Money Plant . Karakteristik Pilea peperomioides adalah tanaman herba kecil yang tumbuh hingga tinggi 10 senti. Yang paling unik dari tanaman ini adalah bentuk daunnya. Bentuk daunnya membulat dengan warna hijau gelap, mengkilap. Tangkai daun melekat ke bagian tengah-tengah daun. Bentuk bangun daun seperti ini dalam ilmu morfologi tumbuhan punya istilah ‘peltata’ atau dalam bahasa Indonesia disebut bangun perisai. Karena bentuk daunnya yang nyaris bulat sempurna inilah ada yang menyebut tanaman ini ‘ pancake plant ’. Atau ‘ UFO plant ’ karena bentuknya mirip pirin...

indranila - Ficus elastica , dikenal dengan karet munding atau karet kebo di alam liar adalah pohon besar. Tanaman meskipun diberi punya nama lokal karet bukan jenis pohon karet yang getahnya dipanen untuk bahan baku karet industri. Pohon karet munding satu famili dengan pohon beringin, dan pohon nangka (famili Moraceae). Deskripsi Umum Di alam liar pohon Ficus elastica bisa tumbuh sangat besar. Menurut buku Flora - van Steenis tingginya bisa mencapai 40 meter dan lebar batangnya bisa mencapai 2 meter.  Saat muda pohon ini hidup sebagai epifit. Bijinya berkecambah di dahan pohon besar yang kemudian menumbuhkan akar udara yang tumbuh merambat menuju tanah. Akar ini lama kelamaan tumbuh menjadi batang dan bersatu dengan batang pohon utama. Daun Ficus elastica berbentuk lonjong, lebar dan mengkilap. Warnanya bervariasi tergantung dari varietasnya. Beberapa varietas memiliki daun dengan warna merah tua saat pertama kali muncul, yang kemudian memudar menjadi variasi tiga warna saat mer...

indranila -  Dahulu rumah mungil jarang sekali memiliki taman, apalagi yang terkesan indah dan asri. Masyarakat Indonesia tidak mengenal konsep taman. Orang Indonesia lebih familiar dengan konsep pekarangan, dimana tanah di sekeliling rumah digunakan untuk bercocok tanam palawija, apotek hidup, dapur hidup dan juga tanaman keras. Konsep taman sebagai area dekoratif diperkenalkan oleh penjajah Belanda. Sekarang, dengan berkembangnya zaman serta banyaknya informasi yang didapat, masyarakat bisa memilih serta mendesain taman minimalis untuk rumah kecil mereka. Penempatan taman tidak harus melulu di depan atau belakang rumah. Taman juga bisa dibikin di tengah-tengah rumah. Orang barat mengenal desain rumah yang dinamakan ‘Courtyard House’, dimana bangunan utama rumah dibuat mengelilingi halaman tengah. Siheyuan, rumah tradisional Cina juga mempunyai arsitektur terbuka di bagian tengah. Di rumah tradisional Jepang ada taman kecil yang dinamakan Tsubo Niwa. Sekarang taman dalam rumah tid...

indranila -  Dalam obrolan dengan teman, ketika mengungkapkan keinginan pada sesuatu yang nilainya tinggi atau mahal namun tidak terjangkau, sering kita diledek dengan ungkapan “Emang bayarnya pake daun…”. Ya, daun hanyalah daun. Kalau saja bisa digunakan untuk mengganti uang, tentu hidup akan berbeda ceritanya. Namun demikian di dunia tanaman, ada tanaman hias populer yang bernama “Pohon Uang”. Dari bahasa Inggris “Money Tree”. Walaupun tanaman ini daunnya juga sama-sama tidak bisa dijadikan alat bayar, tetapi dipercaya membawa keberuntungan. Siapa yang tidak tertarik dengan tanaman yang katanya bisa mendatangkan rezeki? Mari kita ulas lebih dalam tentang si cantik yang satu ini. Mengenal Pohon Uang Pohon Uang, atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai Pachira aquatica , merupakan tanaman hias yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki daun hijau mengkilap yang indah dan batang yang sering kali dikepang, menambah kesan estetis. Pohon Uang juga dikenal sebagai...

foto: AI indranila --  Manusia itu sejatinya tidak bisa dipisahkan dari alam. Dahulu pada masa berburu dan meramu, manusia sangat dekat dengan alam. Di zaman modern sekarang, kebanyakan orang menghabiskan 90% hidupnya di dalam ruangan. Apalagi, masyarakat urban perkotaan, boro-boro bisa menikmati indahnya flora dan fauna, jika dari bangun tidur hingga pergi tidur lagi hanya hamparan beton yang bisa dilihat. Tentu saja, kita tidak bisa serta merta kembali ke alam liar dan hidup seperti di zaman purba. Tetapi membawa suasana alam ke dalam ruangan dengan menanam tanaman hias adalah langkah pertama yang sempurna untuk kembali mempererat kembali hubungan manusia dengan alam. Kebutuhan untuk Kembali ke Alam Suasana sibuk dan bising yang setiap hari dijumpai masyarakat urban cenderung menyebabkan suasana menjadi panas dan tidak nyaman. Keadaan seperti ini secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada kesehatan mental manusia. Bahkan bisa merembet pada...